Monday, June 9, 2008

Ingin Pulang

Apakah salah, dengan jalan yang ditempuh oleh seseorang yang sedang mencari kebahagiaan? Apakah hidup telah digariskan sedemikian rupa, sehingga inilah jalan hidupku... Jalan sesat yang tak diridhai olehNya. Aku jauh, telah jauh berlari dari dunia nyata, bersemayam di dunia gelap, dosa, dan semu. Aku ingin kembali, kembali seperti dulu (dulu yang mana?), dimana aku bebas hidup tanpa beban pikiran yang liar ini. Aku ingin kembali pulang Tuhan, aku lelah dengan semuanya, aku ingin kembali ke surgamu, apa kau salah menempatkan diriku ini? Hingga baru saja aku lahir, aku sudah tersesat seperti ini. Hidupku Tuhan, entah mengapa dengan hidupku ini, ingin aku berlari, berteriak, telanjangkan diri dalam padang savana rerumputan hijau. Temanku adalah angin yang berbisik dan selalu membelaiku, dia tak kan pernah menyakiti diriku ini... Aku ingin kembali... ku ingin perasaanku bebas menikmatinya, menikmati sesuatu yang seharusnya menjadi milikku, aku ingin kembali pulang... Namun aku salah jalan Tuhan, kembalikan aku ke jalan yang benar, Ihdina Syiratul Mustaqiim...

Monday, June 2, 2008

Siapkah aku mencinta...?

Aku tiada akan mencinta, hingga aku siap menerima derita cinta. Derita cinta adalah duri dari ikan yang lezat. Sebelum aku menikmatinya, aku harus tahu ikan apa yang akan aku makan, agar aku berhati-hati dengan durinya. Sebelum aku memakannya, aku harus tahu bumbu apa yang sesuai untuk memasaknya. Agar lidahku kelak lezat untuk menikmatinya. Cinta... akan terjawab oleh sang waktu. Tuhan akan menunjukkannya, yang terbaik untukku. Aku selalu mengharap waktu itu. Yang kubutuhkan hanyalah kesabaran untuk menanti.

Dan jika waktu itutelah tiba, dan aku telah mengail cinta. Aku harus bersabar untuk menikmatinya. Karena ikan cinta itu berduri. Aku harus berhati-hati dalam mengunyahnya...

Cintailah cinta, jangan engkau memilih-milih cinta. Semua manusia wajib kita cintai. Cintailah cinta karena ia adalah hamba Tuhan Yang Maha Esa. Jangan kau cintai cinta karena ia adalah yang smpurna dan terbaik bagimu. Karena di dunia ini, tiada yang sempurna melainkan-Dia, cintailah cinta karena-Dia. Itulah cintaku sejati...

Para Sastrawan Dalam Al Qur'an dan Hadist

Para Sastrawan,
Pengikut mereka bandit dan petualang,
Berdiwana dari lembah ke lembah,
Bicara tanpa kerja,

Kecuali sastrawan beriman,
Yang beramal bakti,
Senantiasa Ingat kan Ilahi
Mereka bebas setelah
tertindas
QS. Asy Syu'ara 224-227



Dalam kandungan seni bahasa,
Bersemi mutiara hikmat.
Ucapan Sastrawan yang maha sakti,
Kalimat Lubaid yang berinti:
Kecuali Allah
Segalanya akan musnah
Al Hadist